Jakarta - Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan generasi muda saat ini. Terlepas dari semua keuntungan dan kemudahan yang saat ini ditawarkan oleh kehadiran media sosial, hal ini juga berakibat pada munculnya sejumlah risiko yang bisa memberikan dampak buruk pada masyarakat, terutama bagi pemuda dan anak-anak yang belum memiliki ketahanan diri atau didefinisikan sebagai rentan.
Sudah Dong, sebuah gerakan anti-bullying di Indonesia di bawah Yayasan Kawula Madani, telah mengadakan talkshow bertema "Dealing with Cyberbullying: Safe & Connected" pada 28 Juli 2018 lalu, di Sari Pacific Hotel, Jakarta. Sesi berbagi ini berfokus pada pencegahan aktivitas penggunaan internet yang berdampak negatif, lebih spesifik pada cyberbullying.
Pada periode 2011 hingga 2016, dilaporkan bahwa Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menerima sekitar 26.000 kasus yang melibatkan kekerasan terhadap anak-anak, di mana 253 kasus secara spesifik berkaitan dengan bullying. Di Indonesia, baru-baru ini telah terguncang oleh kasus Bowo Alpenliebe, seorang bocah 13 tahun yang videonya menjadi viral pada Tik Tok, sebuah aplikasi berbasis China yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan lipsync pada setiap video dan mempostingnya untuk dapat disaksikan orang lain. Karena videonya, Bowo telah di-bully di media sosialnya, hingga menerima ancaman pembunuhan. Ini telah menunjukkan betapa rentannya masyarakat, terutama kaum muda yang belum atau tidak sadar tentang dampak negatif dari media sosial yang dapat mempengaruhi hidup seseorang.
Melalui sesi berbagi ini, kami melihat kebutuhan generasi muda untuk bisa aktif berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan positif dan dapat mengembangkan keterampilan yang dimiliki, kepercayaan diri, dan ketahanan, serta memberikan kesempatan untuk berjejaring dan membangun tali pertemanan baru. Acara ini juga secara khusus menyoroti peran industri dalam kaitannya dengan isu cyberbullying, juga peran media dan media sosial sebagai wadah pelaporan insiden bullying yang melibatkan anak-anak dan generasi muda.
Peserta kegiatan, yang merupakan siswa SMA, universitas, hingga sejumlah komunitas pemuda aktif di Jabodetabek, setelah kegiatan ini diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tentang keamanan dalam beraktivitas online dan kelak dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan penggunaan teknologi digital yang aman dan positif bagi anak-anak dan generasi muda di Indonesia.
Pada saat kegiatan berlangsung, para peserta juga berkesempatan untuk mendengar dan berbagi cerita bersama sejumlah pembicara inspiratif, yaitu Pendiri Komunitas Sudah Dong Katyana Wardhana, Grup MUSIK HIV!, Aktris dan Influencer Prilly Latuconsina, dan perwakilan rekan-rekan Campaign.com Ahmad F. Faziz. Selain berada di industri hiburan dan pendidikan, mereka juga aktif berbagi hal-hal positif, baik secara offline dan online untuk tujuan penggunaan internet yang baik.
“Saya berharap bahwa talkshow hari ini dapat menjadi tempat untuk kita saling berdiskusi dan berbagi pengalaman, ide-ide, serta solusi untuk mengatasi isu cyberbullying. Dengan mengadakan talk show ini, harapannya, kita bisa lebih peka pada perasaan satu dan yang lain, serta lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial, ”pesan Katyana, pendiri Sudah Dong kepada seluruh undangan dan peserta kegiatan di sambutan pembukanya.